Perpeloncoan dan Ospek Daring

 



Tahun ini sepertinya banyak mahasiswa baru yang tidak dapat lagi merasakan bagaimana euphoria dari ospek. Pandemi ini membuat para mahasiswa lama kelimpungan untuk mendesain ulang acara penyambutan mahasiswa baru. Bagi senior yang telah bersiap untuk menjahili mahasiwa baru, maka ia harus menundanya akibat pandemi ini. Melakukan ospek daring memang membosankan. Alih-alih pergi dari kebosanan ospek daring, kalian semua harus menyadari bahwa dengan diadakan nya ospek daring ini, maka tingkat perpeloncoan untuk mahasiswa baru semakin menurun. Bosan rasanya dari tahun ke tahun harus mendengar berita mengenai perpeloncoan di lingkungan kampus. Ada yang berakhir ke pengadilan dan adapula yang mengakhiri kehidupannya. Tekanan dari perpeloncoan bagi mahasiwa baru bukan lah hal yang baru di Indonesia. Mahasiswa baru yang membara semangat nya untuk menghadapi perkuliahan harus kandas dan padam oleh sistem dari ospek yang dibumbui oleh perpeloncoan.

Rasanya memang muak mendengar semuanya serba daring di saat seperti ini. Namun, ada baik nya untuk mengambil sisi positif nya.

Berbahgia lah kalian, para mahasiwa baru, yang melaksanakan ospek secara daring. Bagi beberapa kampus, mahasiswa baru merupakan sasaran empuk untuk dijahili para senior. Bahkan beberapa telah menyiapkan skema perundungan. Alih-alih mengatakan bahwa itu semua adalah bagian dari pembelajaran dan integrasi. Padahal itu semua adalah nihil.

Saya sebagai penulis mengakui bahwa ospek daring merupakan jalan keluar dari perpeloncoan bagi mahasiswa baru. Masih tidak terbayangkan apabila melakukan perpeloncoan secara daring. Alih-alih ingin menyuruh mahasiswa baru melakukan hal-hal aneh, malah menjadi belunder ketika wajah orangtua atau wali dari mahasiswa baru itu muncul di layar ruang meeting daring. Namun, yang lebih lucu lagi ketika salah satu perguruan tinggi melaksanakan ospek daring ini dengan mempertontonkan sebuah drama yang dapat dimuat di tv naga terbang (indosiar). Alih-alih ingin menertibkan mahasiswa baru, ada juga yang malah membentak dengan nada tinggi hanya karena tidak menggunakan ikat pinggang. Bukannya menjadi tunduk kepada senior, malah menjadi sebuah bahan lelucon di media sosial.

Memang euphoria dari ospek sangat tidak asyik ketika menjadi daring seperti ini. Namun, tetaplah berbahagia kalian semua mahasiswa baru. Selamat datang di sebuah ruang lingkup yang menuntut dirimu menjadi kritis atau kamu akan dianggap tong kosong; Perguruan Tinggi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Carpon jeung Analisis

MENONTON KUCUMBU TUBUH INDAHKU, MERAYAKAN TUBUH